ERA PERUBAHAN

MULAI DARI SAAT INI, MULAI DARI DIRI SENDIRI, MULAI DARI HAL YANG TERKECIL

Senin, 11 Oktober 2010

Bukan Cinta Kira-Kira...

Posted On 18.05 by Ghany 0 komentar


Assalamualaikum wr.wb

Siapapun orang yang mencintai seseorang pasti akan mengharapkan cintanya berbalas. Tidak bertepuk sebelah tangan saja. Berbagai cara untuk meraih cinta sang kekasih selalu ditempuh. Seribu satu keinginan orang yang dicintai dituruti demi mendapatkan kerelaan dan balasan cintanya.

Kalau untuk mendapatkan cinta manusia saja, seseorang rela banting tulang dan menempuh berbagai cara, maka bagaimana dengan mendapatkan cinta Allah? Semestinya seseorang tambah semangat untuk meraihnya. Dan harus melebihi cara yang ditempuh untuk mendapatkan cinta manusia. Karena memang hanya Allah satu-satunya Dzat yang layak diberikan sepenuh cinta ibadah. Yah, tak semua orang bisa memaknai cinta seperti ini dengan benar. Hanya mereka yang beriman saja yang mampu mendewasakan diri dengan cinta yang hakiki, yaitu cinta yang tanpa pesaing sama sekali.
“Sedangkan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (Al Baqarah: 165)

source: El-Fata

Semoga Bermanfaat!

Wasalamualaikum wr.wb


10 Manfaat dari Silaturahim...

Posted On 18.05 by Ghany 0 komentar




1. Mendapatkan ridho Allah SWT.

2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.”

3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.

4. Disenangi oleh manusia.

5. Membuat iblis dan setan marah.

6. Memanjangkan usia.

7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.

8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.

9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.

10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.


Sebarkan benih-benih kebaikan dan nikmati buahnya di 11 bulan kedepan

Posted On 17.49 by Ghany 0 komentar


Assalamu’alaikum wr wb

Berlayarlah Menuju Pantai Harapan

Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban.
Terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin.
Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra,
menembus badai dan menemukan pantai harapan.
Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga.
Dermaga adalah masa lalu anda,.
Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda.
Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada anda.
Jangan biarkan masa lalu menambat anda disitu.
Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang.
Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang.
Disitulah tanda kesejatian teruji.
Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan.
Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Wassalam.


Etika Memakai Sandal Dan Sepatu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Posted On 17.44 by Ghany 0 komentar


Etika Memakai Sandal Dan Sepatu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Assalamu'alaikum wr.wb

Hadits
Etika Memakai Sandal Dan Sepatu

Mukaddimah

Islam adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an.
Bila kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan etika itu. Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu.
Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan membahasnya, Insya Allah.
Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Bila salah seorang diantara kamu memakai sandal, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kanan dan bila dia melepasnya, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama dari keduanya dipakai dan yang terakhir dari keduanya yang dilepas (dicopot)." (HR.Bukhari)

Kandungan Hadits

Terdapat hadits yang diriwayatkan 'Aisyah di dalam kitab ash-Shahîhain bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sangat suka menganan (memakai dengan memulai yang kanan), baik ketika memakai sandal atau sepatu (atau sandal dan yang semaknanya), menyisir, bersuci dan seluruh urusannya. Beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam senantiasa memulai dengan kanan dan mendahulukannya terhadap sesuatu yang baik dan mengakhirkannya terhadap yang selain itu. Bila memakai sandal, beliau mendahulukan kaki kanan; bila memakai pakaian, beliau mendahulukan sebelah kanan dan bila masuk masjid, beliau mendahulukan kaki kanan.
Beliau mendahulukan yang kiri untuk selain hal itu; ketika masuk WC, keluar dari Masjid, melepas kedua sandal, pakaian dan semisalnya.
Beliau mengkhususkan yang kanan di dalam makan, minum, berjabat tangan dan mengambil sesuatu yang baik. Dan beliau mengkhususkan yang kiri terhadap kotoran dan sesuatu yang tidak disukai. Inilah sunnah Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang beliau sukai dan senang melakukannya.
Di dalam masalah thaharah (bersuci), beliau mendahulukan untuk mencuci tangan kanan dan kaki kanan. Ketika mencukur di dalam manasik haji, beliau mendahulukan bagian sebelah kanan dari kepalanya atas bagian kirinya, demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.
Menurut syari'at, akal dan estetika bahwa mendahulukan yang kanan terhadap sesuatu yang baik dan mengkhususkannya serta mengkhususkan yang kiri terhadap sesuatu yang tidak disukai adalah lebih utama. Oleh karena itu, kaidah syari'at yang kemudian diambil dari sunnah beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah mendahulukan yang kanan terhadap setiap sesuatu yang pernah beliau lakukan dalam rangka memuliakan beliau dan yang selain itu, dianjurkan untuk memulainya dengan yang kiri.
Ibn al-'Arabi (bukan Ibn 'Arabi, tokoh Sufi yang sesat-red.,) berkata, "Memulai dengan yang kanan disyari'atkan terhadap semua amal shalih karena keutamaannya secara estetika lebih kuat dan secara syari'at lebih dianjurkan untuk mendahulukannya."
al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya memulai dengan yang kiri ketika melepas (sandal atau sepatu-red.,) karena memakai itu adalah suatu kehormatan dan juga karena ia (dalam posisi) menjaga (melindungi). Manakala yang kanan lebih mulia dan terhormat daripada yang kiri, maka dimulailah dengannya ketika memakai dan dikemudiankan ketika melepas (mencopot) sehingga kehormatannya tetap ada dan jatahnya dari hal itu lebih banyak."

Sumber:

Tawdlîh al-Ahkâm Min Bulûgh al-Marâm, karya Syaikh.'Abdullah al-Bassam, jld.VI, h.233-234
alsofwa.or.id

(kiriman no.19, 23 - 07 - 2010)

Ayo Menuju Mukmin Sejati !!!
Saudaraku! Ayoo bergabung di www.pencerahanhati.com, Insya Allah situs jejaring Umat Muslim...^_^
" Mari MemBUMIkan MIMPI, meREALISASIkan KATA, dan TAK KENAL HENTI tuk terus Berjuang, hingga akhirnya MASA MEMAKSA JIWA tak menJIWAi, Hayya bil Jihad...ALLAHU AKBAR!!! "


Etika Memakai Sandal Dan Sepatu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Posted On 17.44 by Ghany 0 komentar


Etika Memakai Sandal Dan Sepatu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam

Assalamu'alaikum wr.wb

Hadits
Etika Memakai Sandal Dan Sepatu

Mukaddimah

Islam adalah satu-satunya agama yang banyak sekali memperhatikan aspek akhlaq dan etika, dari hal yang sebesar-besarnya hingga sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, pantaslah pula apa yang dikatakan 'Aisyah radliyallâhu 'anha ketika ditanya tentang akhlaq Rasulullah bahwa akhlaq beliau adalah al-Qur'an.
Bila kita mengamati kandungan al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi, maka sangat sulit kita untuk tidak mengatakan bahwa di dalamnya selalu terkait dengan akhlaq dan etika itu. Salah satu hal yang nampaknya sepele tetapi besar artinya yang diberikan perhatian oleh Islam adalah masalah etika memakai sandal atau sepatu.
Nah, apa urgensinya? Bagaimana etikanya?…Pada kajian kali ini, kita akan membahasnya, Insya Allah.
Dari Abu Hurairah radliyallâhu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Bila salah seorang diantara kamu memakai sandal, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kanan dan bila dia melepasnya, maka hendaklah dia memulainya dengan kaki kiri. Jadikanlah kaki kanan yang pertama dari keduanya dipakai dan yang terakhir dari keduanya yang dilepas (dicopot)." (HR.Bukhari)

Kandungan Hadits

Terdapat hadits yang diriwayatkan 'Aisyah di dalam kitab ash-Shahîhain bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sangat suka menganan (memakai dengan memulai yang kanan), baik ketika memakai sandal atau sepatu (atau sandal dan yang semaknanya), menyisir, bersuci dan seluruh urusannya. Beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam senantiasa memulai dengan kanan dan mendahulukannya terhadap sesuatu yang baik dan mengakhirkannya terhadap yang selain itu. Bila memakai sandal, beliau mendahulukan kaki kanan; bila memakai pakaian, beliau mendahulukan sebelah kanan dan bila masuk masjid, beliau mendahulukan kaki kanan.
Beliau mendahulukan yang kiri untuk selain hal itu; ketika masuk WC, keluar dari Masjid, melepas kedua sandal, pakaian dan semisalnya.
Beliau mengkhususkan yang kanan di dalam makan, minum, berjabat tangan dan mengambil sesuatu yang baik. Dan beliau mengkhususkan yang kiri terhadap kotoran dan sesuatu yang tidak disukai. Inilah sunnah Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam yang beliau sukai dan senang melakukannya.
Di dalam masalah thaharah (bersuci), beliau mendahulukan untuk mencuci tangan kanan dan kaki kanan. Ketika mencukur di dalam manasik haji, beliau mendahulukan bagian sebelah kanan dari kepalanya atas bagian kirinya, demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.
Menurut syari'at, akal dan estetika bahwa mendahulukan yang kanan terhadap sesuatu yang baik dan mengkhususkannya serta mengkhususkan yang kiri terhadap sesuatu yang tidak disukai adalah lebih utama. Oleh karena itu, kaidah syari'at yang kemudian diambil dari sunnah beliau Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah mendahulukan yang kanan terhadap setiap sesuatu yang pernah beliau lakukan dalam rangka memuliakan beliau dan yang selain itu, dianjurkan untuk memulainya dengan yang kiri.
Ibn al-'Arabi (bukan Ibn 'Arabi, tokoh Sufi yang sesat-red.,) berkata, "Memulai dengan yang kanan disyari'atkan terhadap semua amal shalih karena keutamaannya secara estetika lebih kuat dan secara syari'at lebih dianjurkan untuk mendahulukannya."
al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya memulai dengan yang kiri ketika melepas (sandal atau sepatu-red.,) karena memakai itu adalah suatu kehormatan dan juga karena ia (dalam posisi) menjaga (melindungi). Manakala yang kanan lebih mulia dan terhormat daripada yang kiri, maka dimulailah dengannya ketika memakai dan dikemudiankan ketika melepas (mencopot) sehingga kehormatannya tetap ada dan jatahnya dari hal itu lebih banyak."

Sumber:

Tawdlîh al-Ahkâm Min Bulûgh al-Marâm, karya Syaikh.'Abdullah al-Bassam, jld.VI, h.233-234
alsofwa.or.id

(kiriman no.19, 23 - 07 - 2010)

Ayo Menuju Mukmin Sejati !!!
Saudaraku! Ayoo bergabung di www.pencerahanhati.com, Insya Allah situs jejaring Umat Muslim...^_^
" Mari MemBUMIkan MIMPI, meREALISASIkan KATA, dan TAK KENAL HENTI tuk terus Berjuang, hingga akhirnya MASA MEMAKSA JIWA tak menJIWAi, Hayya bil Jihad...ALLAHU AKBAR!!! "


Kisah Masuk Islam-nya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Quran..

Posted On 16.47 by Ghany 0 komentar

Assalamualaikum wr.wb

Beberapa tahun yang lalu, seorang teman bercerita kepadaku tentang kisah masuknya seorang dokter Amerika ke dalam Islam. Dari apa yang kuingat dari kisah yang indah ini adalah : Kisah ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Amerika Serikat.

Di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.

Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,

Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur̢۪an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur̢۪an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!

Dokter Muslim itupun menjawab,

Ya, Al-Qur̢۪an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar

Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut…!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, Bagaimana kamu tahu?

Dokter Muslim menjawab

Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan.

Kemudian dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qur̢۪an yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,

Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan. (QS. An-Nisa:11)

Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu-ragu. Subhanallah, Maha Suci Allah Robb semesta alam.


smokers are very dangerous!!!

Posted On 16.40 by Ghany 0 komentar





Oleh Setta SS

DALAM sebuah kesempatan kultum Tarawih pada Ramadhan 1431 H di Masjid Pogung Raya, Yogyakarta, Prof. Dr. Yunahar Ilyas dengan bahasa tuturnya yang memikat, lugas, cenderung humoris, tetapi sangat serius; membahas tentang “Kenapa Rokok Haram?” Saya mencoba menulis ulang uraian bernas beliau dengan bahasa saya sendiri dan tambahan materi di sana sini pada catatan ringkas berikut ini.

Dalil pertama, bisa Anda baca langsung di bungkus rokoknya. “MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”. Itu dalilnya, kata beliau.

Dalil kedua, karena merokok itu berpotensi membunuh diri sendiri. Hanya lebih lambat saja dari gantung diri, menembak kepala dengan pistol, atau menenggak racun serangga satu botol, beberapa di antara metode bunuh diri yang terbukti ampuh saat ini.

Sedangkan setiap hal yang membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain adalah haram. (HR Ibnu Majah, Malik, Al-Hakim, Al-Haitsami, Ad-Daaruquthni, dan Al-Baihaqi). Al-Quran pun mengharamkan seorang muslim bunuh diri, dengan alasan apa pun.

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS An-Nisaa’ [4]: 29).

Seorang muslim yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, maka ia kafir di penghujung hayatnya karena berputus asa dari rahmat Allah. Dilaknat oleh seluruh penduduk langit dan kekal di neraka jahannam.

Apakah para rokoker (baca: perokok) tidak menyadari tentang aktivitas bunuh diri perlahan-lahannya itu?

Dalil ketiga, sekitar 75% yang terkena dampak kejahatan rokok adalah perokok pasif. Mereka yang tidak merokok tapi terpaksa harus mengisap asap rokok karena tak bisa dihindari. Ini data akurat yang tak pantas ditertawakan tanpa dosa oleh para rokoker. Sebagian besar korbannya adalah istri, anak, mertua, keponakan, dan orang-orang terdekat Anda sendiri. Teman-teman Anda yang tidak merokok tapi karena harus berhubungan dengan Anda karena pekerjaan atau aktivitas lain sehingga mau tak mau mengisap asap rokok yang Anda bakar tanpa mau kompromi. Artinya Anda sangat berpotensi membunuh mereka dengan perantara asap rokok Anda yang menyebar ke mana-mana dan terhisap orang lain.

Padahal,

“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.” (QS Al-Maa’idah [5]: 32).

Camkanlah! Jangan merasa sok suci dulu jika melihat seorang perampok membunuh seorang korbannya dengan cara membacok, karena bisa jadi Anda—pararokoker—membunuh lebih banyak orang tak berdosa secara perlahan tanpa pernah Anda sadari dengan cara yang lebih sadis dari bacokan benda tajam perampok itu.

Dalil keempat, merokok itu membakar uang. Uang kok dibakar? Daripada dibakar, mengapa tidak Anda gunakan untuk kebaikan? Buat infak, sedekah, amal jariah, atau amal kebaikan lainnya.

Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. (QS Adz-Dzaariyaat [51]: 56). Ibadah itu tidak hanya shalat, zakat, puasa Ramadhan, dan naik haji ke Tanah Suci. Namun setiap apa pun yang kita perbuat. Apakah membakar uang itu termasuk ibadah yang bernilai pahala di sisi-Nya?

Hmm, mungkin Anda para rokoker ada yang bersedia menjelaskannya?

Seorang teman saya—(baca: penulis), yang kini bekerja di sebuah perusahaan Engineer and Constructors berkantor pusat di India dengan gaji per bulan di atas sepuluh juta rupiah, suatu hari pernah berujar, “Uang rokokku setahun berkisar antara 6-8 juta lho....” Usianya pada akhir November tahun ini akan menyentuh angka 30. Jika ia diberi usia hingga 60 tahun dan tak berhenti merokok, maka uang yang sukses dibakarnya berkisar antara 180-240 juta rupiah. Jumlah uang yang tidak sedikit, bukan? Cukup untuk berkurban seekor sapi gemuk setiap‘Idul Qurban tiba selama 30 tahun berturut-turut.

Maka mari kita coba mengulang kembali pelajaran matematika sederhana sejenak. Jika dari 200 sekian juta penduduk Indonesia saat ini, 20% saja di antaranya menjadi rokoker, dengan asumsi setiap rokoker menghabiskan uang sepuluh ribu rupiah per hari, dalam setahun uang yang dibakar penduduk negeri tercinta ini adalah: 40.000.000 orang x Rp. 10.000,- x 365 hari = Rp. 146.000.000.000.000,-

Bisa minta tolong Anda bacakan berapa besaran nilai rupiah yang sukses dibakar secara berjamaah oleh penduduk negeri gemah rimah loh jenawi namun ternyata masuk kategori negara miskin di dunia ini dalam setahun?

Ternyata ada sebagian rokoker yang tetap ngeyel, masih berpikir sangat egois dan semau gue. Begini argumen salah seorang rokoker bermahzab ngeyel itu, mengutip pernyataan seorang professor Mikrobiologi dan Biologi Molekuler yang dikatakan temannya yang katanya seorang dokter spesialis, “Suatu hari nikotin mungkin menjadi alternatif yang mengejutkan sebagai obat TBC yang susah diobati. Senyawa ini menghentikan pertumbuhan kuman TBC dalam sebuah tes laboratorium, bahkan bila digunakan dalam jumlah kecil saja.”

Coba sidang pembaca perhatikan kata-kata yang sengaja saya tebalkan pada argumen rokoker bermahzab ngeyel di atas. Dua kata pertama adalah suatu hari. Kapan suatu hari itu waktunya tiba? Masih ditambah dengan kata ketiga, mungkin. Oh my God! Bertaruh dengan sesuatu yang belum jelas waktunya dan belum tentu kebenarannya? Sementara mudharat-nya sudah jelas-jelas nyata dan tampak di depan mata? Sebuah pola pikir macam apa itu bagi seorang muslim yang memahami dan meyakini bahwa setiap aktivitasnya di dunia ini adalah sebuah pertaruhan antara surga dan neraka?

Di penghujung kultum, Prof. Dr. Yunahar Ilyas menutup uraiannya—yang membuat jamaah shalat Isya malam itu tertawa getir, tentang tiga manfaat merokok. Apa saja itu?

§ Pertama, membuat rumah sang rokoker aman. Karena saat jam dua dini hari ketika segerombolan perampok akan menyatroni kediamannya, ia masih terjaga. Masih terbatuk-batuk hebat dengan gembiranya. Maka gerombolan maling itu pun mengurungkan niat mereka.

§ Kedua, membuat sang rokoker awet muda. Karena rata-rata di antara mereka sudah harus menghadap Sang Pencipta di saat masih usia muda.

§ Ketiga, mengurangi jumlah orang miskin. Karena lebih dari 50% rokoker berasal dari kalangan menengah ke bawah (miskin). Jadi semakin banyak rokoker, maka jumlah orang miskin di negeri ini makin berkurang.

Demikian sedikit yang dapat saya bagi di ruang pembaca ini. Saran saya bagi Anda para rokoker,

silahkan Anda bebas merokok di mana pun Anda mau, tetapi mohon Anda membawa sebuah alat khusus—mungkin semacam plastik transparan berukuran jumbo, kemudian Anda masuk ke dalamnya setiap kali akan merokok—sehingga 100% asap rokok Anda hisap sendiri.

Allahu a’lam bish-shawab.

Judul Asli: Kenapa Rokok (Tidak) Haram?

Yogyakarta, 24 September 2o1o 11:44 p.m.

Sebuah upaya menghindari jadi perokok pasif dari seorang yang anti rokok dari sudut pandang seorang muslim.

http://lakonhidup.wordpress.com/

Saran saya:

Jika punya waktu, coppas lagi tulisan ini di note Saudara, kemudian share dan tag orang-orang yang suka aktif di facebook yang juga perokok. Sekedar saran. Semoga menjadi salah satu pemberat amal shalih kita. Amin.

Dan judul note bisa diganti jika kurang memikat


Jangan Lupakan Aku,,,

Posted On 16.27 by Ghany 0 komentar




Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu’ aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.


Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)..
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu.. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu, Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku


Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu


Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah


Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.


Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.


Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.


Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nan i
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri..
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu

Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali…
Baca dan pelajari lagi aku….
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu….dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos…
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri….
Dalam bisu dan sepi….
Maha Benar Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Minggu, 10 Oktober 2010

HATI...

Posted On 19.34 by Ghany 0 komentar




bismillahirahmanirrahim

Kepribadian manusia sangat
tergantung kepada suasana hati yang dipengaruhi pikiran. Seumpama teko,
ia hanya mengeluarkan isinya. Bila isinya teh, maka yang keluar pun
teh. Kalau isinya air bening, maka teko itu pun hanya mengeluarkan air
bening.


Demikian halnya dengan kepribadian seseorang. Bila hati...ya sedang
diliputi kegembiraan, maka terpancarlah rasa sukacita itu dari raut
wajah, tutur kata gerak-gerik, dan perilaku fisik lainnya. Sebaliknya,
hati yang sedih sebagai buah dari pikiran yang kusut. Tercermin pulalah
dalam penampilan, tatapan mata, desahan nafas, raut wajah, atau
kelesuan tubuhnya.

Memang, tubuh hanyalah alat ekspresi dari kondisi hati. Sehingga, Rosulullah saw. pernah bersabda, "Di
dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau daging itu baik,
maka baik pula tubuhnya, tetapi kalau daging itu buruk, maka buruklah
seluruh sikapnya. Ia adalah hati."

Oleh karena
itu, sekiranya dalam mengarungi hidup ini kita merasa kurang
berprestasi, kurang berkualitas, atau jemu dan tidak bergairah dalam
menghadapi hari demi hari, sehingga kehadiran kita kurang memiliki
arti, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan, maka
ketahuilah bahwa semua itu sama sekali bukan disebabkan oleh adanya
kesulitan-kesulitan yang menghimpit, melainkan lantaran kurang terampilnya kita dalam mengelola suasana hati, sehingga menjadi tidak sanggup memompa dan membakar semangat.
Padahal, bukankah semua bahan bakunya telah disiapkan oleh Allah yang
Maha Rahman secara adil dan sempurna, di dalam diri kita sendiri?"

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk,"
demikian firman-Nya. Jadi, tidak ada kekurangan menurut ilmu Allah.
Diri kita sudah disiapkan dengan sempurna untuk menjadi diri sendiri,
yang memiliki potensi sama untuk meraih kualitas pribadi terbaik yang
berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Jadi, tidak ada kekurangan menurut ilmu Allah. Diri kita sudah disiapkan dengan sempurna untuk menjadi diri sendiri, yang memiliki potensi sama untuk meraih kualitas pribadi terbaik yang berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sungguhpun
kita dapati beberapa kekurangan menempel pada tubuh ini, sesungguhnya
kekurangan lahir itu amatlah semu. Dan itupun semata-mata didasarkan
atas penilaian kita saja yang sudah pasti senantiasa diselimuti hawa
nafsu. Sesungguhnya kekurangan-kekurangan yang Dia berikan pada jasad
(lahir) ini merupakan alat yang amat potensial untuk mengembangkan
kualitas hati.

Bahwa justru dengan kekurangan yang ada, hati
menjadi terlindung dari riya, sum'ah, dan takabur, sehingga menjadi
terlatih untuk selalu ridha dan sabar. Bukankah bersikap sabar itu
lebih sulit dan berat ketika mendapatkan nikmat ketimbang saat didera
musibah? Disamping itu, hati pun niscaya akan terlatih menjadi ahli
syukur karena ternyata musibah kekurangan yang ada itu pasti teramat
kecil dibandingkan dengan nikmat kesempurnaan lainnya yang melimpah
ruah.

Walhasil, bila kekurangan itu membuat kita menjadi minder
(rendah diri), pemalu, kecewa, atau bahkan putus asa, maka jelaslah
semua ini karena diciptakan oleh perasaan sendiri sebagai akibat salah
mengatur suasana hati. Sehingga, tidak hanya akan merugikan diri
sendiri, tetapi bukan tidak mungkin orang lain pun ikut terkena
getahnya.

Maka, mengantisipasi kondisi semacam ini, kuncinya hanya satu: kesadaran penuh bahwa hidup didunia ini hanya mampir sebentar saja karena memang bukan disinilah tempat kita yang sebenarnya.
Asal usul kita adalah dari surga dan tempat itu yang memang layak bagi
kita. Jika berminat dan bersungguh-sungguh berjuang untuk
mendapatkannya, maka Allah pun sebenarnya sangat ingin membantu kita
untuk kembali ke surga.

Bukalah kitabullah Al-Qur'an dan
lihatlah janji-janji yang difirmankanNya. Betapa banyak amalan yang
amat kecil dan sederhana bisa membuat dosa kita diampuni dan diberi
pahala berlipat ganda.

Sahabat sekalian, kita memang harus bertindak cermat agar "sang umur",
sebagai modal hidup kita, benar-benar efektif dan termanfaatkan dengan
baik. Sebab, bisa jadi kita tak lama lagi hidup di dunia ini. Akankah
sisa umur ini kita habiskan dengan kesengsaraan dan kecemasan padahal
semua itu sama sekali tidak mengubah apapun, kecuali hanya menambah
tersiksanya hidup kita? Tidak!, sudah terlalu lama
kita menyengsarakan diri. Harus kita manfaatkan sisa umur ini dengan
sebaik-baiknya agar mendapat kebahagiaan kekal di dunia dan di akhirat
nanti.

Kebanyakan kita suka tenggelam dalam kesengsaraan, persis
seperti kapal selam yang bocor, semakin banyak bocornya, semakin cepat
pula tenggelamnya. Sepertinya kita ini adalah orang-orang yang tidak
dapat mengatur pikiran dengan baik. Kerap terhantui oleh masa lalu,
berangan-angan dan cemas akan hari esok, semua itu membanjiri dan
menenggelamkan pikiran, sehingga tak sempat lagi berfikir banyak untuk
hari ini. Padahal, hari kita justru hari ini.

Sekiranya masa
lalu kita buruk dan kurang sukses, justru akan menjadi baik dengan
baiknya hari ini. Begitupun jika kita merindukan hari esok yang baik,
maka kita peroleh dengan berlaku semaksimal mugkin pada hari ini.

Sekali
lagi, hari milik kita adalah hari ini. Maka, kita buat sukses dengan
gemilang. Apa yang terjadi di masa lalu adalah bahan pendorong untuk
hari ini. Bergelimang dosa pada hari yang lalu menjadi pemicu untuk
bertaubat pada hari ini. Janganlah pikiran kita dipenuhi dengan ingatan
akan banyaknya dosa, namun penuhilah dengan pikiran tentang bagaimana
caranya agar memperoleh ampunan dari Allah pada hari ini.

Karenanya, gelorakan semangat untuk bertaubat sesempurna mungkin. Kelemahan dan kegagalan masa lalu
tidak usah menjadi buah fikiran berlama-lama. Kuasailah pikiran dengan
baik dan kerahkan seoptimal mungkin agar memperoleh kesuksessan dan
kebahagiaan pada hari ini.

Bila air dari gelas tumpah, apalah
perlunya pikiran dan hati tenggelam dalam kesedihan dan kekecewaan
berlarut-larut. Biarlah semuanya terjadi sesuai dengan ketetapan Allah.
Kuatkan pikiran kita untuk mencari air yang baru. Dengan demikian, Insya Allah tumpahnya air akan menjadi keuntungan karena kita mendapatkan pahala sabar serta pahala ikhtiar.

Dan
yang terlebih penting lagi, kita akan dilimpahi aneka nikmat baru yang
lebih besar karena kita telah menjadi ahli syukur nikmat. Bukankah
Allah Azza wa Jalla telah berjanji, "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim (140):7)

Jadi,
jangan pikiran kita terjerat oleh rasa malu. Kemarin jelek, maka hari
ini harus bagus, sehingga hari esok pun menjadi cerlang cemerlang!.
Aturlah pikiran kita dengan baik dan cegahlah dari hal-hal yang dapat
merusak suasana hari ini. Kondisikan agar kita selalu mampu berpikir
positif.

Mengapa kita harus gelisah memikirkan nikmat yang belum
tampak? Padahal, semua yang kita inginkan mutlak kuncinya adalah qudrah
dan iradah Allah. Dan Dia sangat memperhatikan perilaku kita setiap
saat. Sekiranya Allah, tidak menghendaki, maka tidak akan pernah
terjadi apapun jua. Namun sekiranya Dia menhendaki sesuatu, maka tiada
sesuatu pun yang dapat menolaknya.

Allah berfirman, "Jika
Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menhendaki kebaikan
bagimu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya
dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus (10) : 107)

Tegasnya,
siapapun yang memiliki cita-cita luhur, yakinlah bahwa hari ini adalah
kunci untuk hari esok. Sekiranya Allah menyaksikan hari ini penuh
dengan perjuangan dan pengabdian yang gigih, sarat semangat dan gairah
hidup, shalat tepat waktu dan khusyuk, bibir dilimpahi dengan bacaan
Qur'an dan dzikir, kerap berbuat kebaikan pada sesama, maka niscaya Dia
akan membukakan jalan bagi kesuksessan hidup kita.

Semoga Allah menggolongkan kita menjadi hamba-hambanya yang penuh semangat dan gairah hidup untuk menyempurnakan ikhtiar di jalan yang diridhai-Nya, sehingga singkat di dunia benar-benar penuh kesan dan arti.


Perbaruilah Imanmu!

Posted On 19.26 by Ghany 0 komentar




Assalamualaikum wr.wb

Sobat muslim, berikut ini diantara sarana-sarana terpenting untuk memperbarui dan menumbuhkan keimananmu. Menambah dan mengembangkannya..
1. Menjaga shalat 5 waktu. Karena shalat adalah penghapus dosa-dosa yang terbesar, membersihkan jiwa dari kekotoran dan kejelekannya. Sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar dan dzikir pada Allah yang terbesar.” Rasulullah juga pernah bersabda, “Tahukah kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah kalian, yang kalian mandi padanya setiap hari sebanyak 5 kali. Apakah akan tersisa kekotoran dari kalian sedikit pun? Sahabat berkata, “Tidak tersisa kotoran sedikit pun.” Maka Nabi berkata, “Maka seperti itulah shalat lima waktu, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan dengannya.” (Riwayat Al Bukhari)
2. Jagalah dzikir-dzikir yang syar’i. Karena dzikir merupakan kehidupan hati. Rasulullah telah menjelaskan, dalam sabdanya, “Permisalan orang yang menyebut Rabbnya dan yang tidak menyebutNya seperti orang yang hidup dan orang mati.” Begitu pula beliau bersabda, “Maukah kalian aku beri tahu dengan amalan yang terbaik dan yang suci di sisi Tuhan kalian, lebih meningkatkan derajat kalian, lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak, lebih baik daripada bertemu musuh kalian hingga kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal kepala kalian”. Mereka berkata, “Tentu saja ya Rasulullah.” Kata beliau, “Berdzikir pada Allah -azza wa jalla-.” (Riwayat Ahmad)
3. Senantiasa berdoa kepada Allah. Karena sesungguhnya yang memberikan hidayah hanyalah Allah. Sedangkan hati berada diantara Jari jemari Allah. Dan Dia membolak-balikkan hati sesuai yang Dia kehendaki, menetapkan yang ini atau merendahkan yang lain. Dia-Subhanahu- yang berfirman di dalam sebuah hadits qudsi “Wahai para hamba-Ku, setiap kalian adalah sesat kecuali yang Aku berikan hidayah maka mintalah hidayah kepada-Ku, maka aku akan memberi hidayah pada kalian…”



Maka seorang mukmin tidak pernah merasa tidak butuh dari meminta hidayah kepada Allah, terlebih ketika sepertiga malam terakhir, ketika menjalankan shalat. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya ketika malam ada sebuah waktu yang bila seorang hamba muslim bertepatan meminta kepada Allah maka Allah akan mengabulkannya. Ini terjadi pada setiap malam.” (Riwayat Muslim)
4. Bersemangat dalam menjalankan shalat nawafil. Seperti shalat dhuha, shalat rawatib yang muakkad, dan shalat nawafil. Karena hal tersebut, disamping shalat fardhu, merupakan hal yang membuahkan kecintaan Allah –Yang Maha Suci-. Allah berfirman di dalam hadits qudsi: “Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu tetap mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi.” (Riwayat Al Bukhari)
5. Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Maknanya, jauhilah larangan Allah jangan mendekatinya. Peliharalah perintah-Nya, jangan ditinggalkan selama perkara tersebut merupakan perkara yang wajib. Peliharalah Allah terkait dengan makhlukNya, jangan pernah berbuat dzalim pada seorang pun dalam hal harta, kehormatan, darah atau jiwanya. Jika Anda bisa menjaga Allah dalam semua hal tadi niscaya Anda akan menjadi orang yang bertakwa.
6. Senantiasalah bertobat dan bermujahadah –bersungguh dalam beribadah—Allah berfirman, “Dan bertobatlah kalian seluruhnya kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian menjadi orang-orang yang beruntung.”

source: Elfata Online

-Orang-orang yang beriman merupakan orang-orang yang dekat dengan Allah maka jika kita ingin dekat dengan Allah dan mendapatkan ridhoNya perbaharuilah iman kita agar bertambahnya poin kita untuk dekat dengan Allah dan bersamaNya kelak di Akhirat-

Masa remaja bukan berarti kita semakin jauh dari Allah namun semakin kita dewasa semakin kita harus bisa menumbuhkan ahlak yang mulia dalam pribadi kita.

Semangat teman-teman!!

Wassalamualaikum wr.wb


Konspirasi Laknatullah

Posted On 19.25 by Ghany 0 komentar

Pada periode pertama pemerintahan Bush, dilaporkan ada 11 Bones yang menduduki Gedung Putih. Mereka adalah; Evan Griffith Galbraith, William H. Donaldson, George Herbert Walker III, Jack Edwin McGregor, Victor Ashe, Roy Leslie Austin, Robert McCallum, Jr., Rex Cowdry, Edward E. McNally, David Batshaw Wiseman, dan James Emanuel Boasberg.

Sementara, para anggota Kongres sekarang yang berasal dari dark klan ini adalah Thomas W. L. Ashley, Jonathan Brewster Bingham, David, Frank B. Brandegee, James Buckley, Prescott Bush, John Chaffee, LeBaron Bradford Colt, John Sherman Cooper, Chauncey Depew, William Maxwell Evarts, Orris S. Ferry, John Forbes Kerry, John Heinz, Thurston Ballard Morton dan Robert A. Taft I.

Ada ribuan kaum Bones lain, baik yang teridentifikasi ataupun yang tidak, yang telah menduduki dan mengontrol AS yang selama ini dipuja-puja kaum intelektual kita. Hakim tertinggi AS periode 1985-1981, Potter Stewart, juga seorang Bones; pendiri FedEx, Frederick W. Smith; pendiri majalah Time Henry Luce; para penulis seperti Archibald MacLeish, John Hersey, William F. Buckley Jr. dan anaknya, Christopher Buckley.

Skull and Bones yang memiliki asal-usulnya ke sebuah ordo yang pernah menghebohkan Eropa tiga abad yang lalu tentu hanya salah satu bab dari secret societies yang telah lama diketahui menguasai negeri Indian ini.

Nah, bagaimana pula dengan beberapa perkumpulan lain baik yang terdapat di Yale maupun di berbagai universitas Amerika lainnya? Bila salah satu nama (Ordo Kematian) dan lambang klan ini saja menyeramkan bisa dibayangkan – tanpa perlu melakukan investigasi mendalam ke dalam ruang pertemuannya tersebut – bagaimana ritus dan seremoninya atau apa saja aksi, misi, operasi dan agendanya, tentu jauh lebih mengerikan.

Satu hal yang mengagetkan adalah bahwa calon anggota (initiate) Skull and Bones, sebagaimana yang dibocorkan salah seorang anggotanya yang hengkang kepada seorang peneliti wanita, Alexandra Robbins, yang didokumentasikan ke dalam bukunya Secrets of the Tomb (2003), setidaknya harus menggali kuburan dan mengambil tengkorak dan beberapa kerangka salah satu keluarganya dan disajikan sebagai kado buat persaudaraan klan ini (Wikipedia, 2005). Karena itulah, nama gedung pertemuannya ini saja, yang tidak berjendela, disebut sebagai “Tomb” (Kuburan, Pusara).

Hebatnya, kaum Bones juga menyebut diri mereka sebagai “Knights” (Kasatria) dan menyebut orang lain sebagai “Barbarians” (Kaum Biadab). Tentu, masih segar di ingatan kita kata-kata yang muncul dari mulut Bush sejak ia mendeklarasikan “War against Terrorism.” Bahkan, kata “crusade” yang pernah dilontarkannya memperkuat teori bahwa ordo ini bagian langsung dari perkumpulan rahasia Jerman, Illuminati Bavaria, yang menjadi struktur penting dalam Freemasonry, sebuah perkumpulan rahasia terbesar dunia yang bermetamorfosa dari Knights Templars (pasukan elit pada masa Perang Salib).

Dalam pada itu, relevansi perkumpulan “bajak laut” presiden Bush ini dalam konteks politik global yang terus memanas sekarang ini adalah memahamai perannya dalam konflik yang diciptakan. Kebijakannya berangkat dari filsafat dialektik-Hegelian yang menyatakan bahwa konflik akan menciptakan sejarah. Karena itu, menurut Prof. Sutton, perkumpulan “bajak laut” ini gemar menciptakan perang dan revolusi. (Sutton, 2002: p. 117). Misalnya, Perang Opium di China, Perang Dunia Kedua, Peristiwa G30/SPKI, Vietnam Utara-Selatan, Iraq-Iran, Perang Teluk 1991 (Iraq-Kuwait), dan konflik sektarian antara Sunni-Syiah di Iraq saat ini.

Aksioma dialektika, kata profesor yang berkali-kali diterror karena karyanya ini, menegaskan bahwa “konflik yang dikontrol” (controlled conflict) dapat menciptakan sejarah yang telah dirancang, diskenariokan.

Dalam terminologi Hegel, kekuatan yang ada (tesis) akan menyebabkan kontra kekuatan (anti-tesis). Hasilnya, konflik antara kedua kekuatan diperlukan untuk menciptakan sebuah sintesis. Jelas sekali, teori politik adu domba, atau pola kolonial divide and conquer, ini juga menjadi skenario Zionis yang mengakibatkan perang sipil mengerikan di Libanon pada 1980-an.

Odet Yinon, wartawan Israel yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Departemen Luar Negeri negara Yahudi ini, dalam tulisannya “A Strategy for Israel in the Nineteen Eighties” (Kivunim/Directions, No. 14, February 1982), menjelaskan bahwa ada dua premis pokok yang bisa diciptakan dengan pola Hegelian yang akan menjadi agenda negara Israel untuk menaklukkan kawasan Timur Tengah.

Pertama, Israel akan menjadi kekuatan imperial regional; dan kedua, posisinya harus mampu mempengaruhi pembagian seluruh kawasan tersebut ke dalam negara-negara kecil dengan membubarkan semua negara-negara Arab yang ada.

Yang dimaksud ‘kecil” di sini terikat pada komposisi ethnik dan sektarian dari setiap negara. Oleh karena itu, harapan Zionis adalah bahwa negara-negara berdasarkan sektarian ini akan menjadi satelit-satelit Israel dan, ironisnya, (juga) akan menjadi sumber legitimasi moralnya. Jadi, teori konspirasi (bertitik tolak dari hukum kausalitas) yang tidak dipercayai beberapa intelektual Muslim kita yang amat potensial sudah seharusnya merevisi pola pikir dan posisinya.

Orang seperti Franklin Delano Roosevelt / FDR (presiden AS ke-32, 1933-1935), seorang Mason yang paling berpengaruh, pernah mengungkapkan, “In politics, nothing happens by accident. If it happens, you can bet it was planned that way.” Sosok Republik Amerika (dan barangkali negara-negara Eropa lainnya) yang modern, demokratis dan terbuka sebenarnya hanya ada di tampilan luarnya, perangkat tekhnologi canggih yang diciptakannya, buku, media, dan seterusnya.

Sementara, prilaku, keyakinan, dan way of life-nya sesungguhnya masih tetap seperti masyarakat manusia di zaman purbakala. Akhirnya, eksistensi perkumpulan “bajak laut” AS yang sudah tua ini dan lusinan klan-klan hitam rahasia lainnya yang telah membangun struktur peradaban Barat, sekali lagi menjustifikasi pidato dan ceramah para pemimpin Muslim militan di lingkungan komunitasnya yang sering mengatakan bahwa Barat adalah sebuah “peradaban Setan” (demonic civilization).

Oleh karena itu, di tengah maraknya diskusi saat ini mengenai masa depan hubungan Barat-Islam --yang juga pernah dipicu oleh kasus publikasi kartun nabi Muhammad s.a.w. beberapa waktu yang lalu-- ada baiknya kita juga harus mengerti, memahami, lebih banyak tentang fakta-fakta di balik layar yang tidak banyak diekspos ke publik.

Karenanya, ketajaman kita melihat sesuatu kelak akan bisa mengetahui, siapa kawan, siapa lawan, siapa teman, dan siapa pula sesungguhnya sang perompak dunia yang gemar menaklukkan wilayah-wilayah jajahan.

Wallahu a’lam bishshawab.

[Rafdi N. El-Hasan, penulis adalah peneliti di Laboratorium Politik Islam (LPI), Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta/hidayatullah.com ]

Lebih lengkapnya, kunjungi link berikut:

http://en.wikipedia.org/wiki/Skull_and_Bones
http://www.youtube.com/results?search_query=skull+and+bones
http://www.government-propaganda.com/skull-n-bones.html
http://bushlibrary.tamu.edu/photos/yalephotos.php
http://www.todayscatholicworld.com/who-pulled-911.htm
http://www.revisionisthistory.org/page1/page10/page10.html


DIJAJAH 350 TAHUN???

Posted On 19.03 by Ghany 0 komentar






Indonesia Tidak Pernah Dijajah 350 Tahun

Sejarahwan Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, mengatakan tidaklah benar bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun, karena jika angka tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran maka awal mula penjajahan di Indonesia adalah tahun 1592.

"Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia yakni di Banten pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia," katanya di Medan, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, yang benar adalah bahwa Belanda memerlukan waktu selama kurang lebih 300 tahun untuk menaklukkan Indonesia.
Hal ini ditandai oleh maraknya penentangan pemerintahan di berbagai daerah untuk menolak intervensi Belanda seperti Raja Tallo, Iskandar Muda, Sultan Agung yang semuanya muncul dari berbagai wilayah di Indonesia.

Ia mengatakan masa penjajahan di Indonesia tidak bisa digeneralisasikan untuk semua kawasan di Indonesia karena setiap daerah memiliki masa waktu berbeda untuk dijajah oleh bangsa asing. Oleh karenanya, dalam pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah, mutlak dilakukan reformasi pembelajaran sejarah.

Sementara itu, staf peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Universitas negeri Medan (Unimed) Erond Damanik merujuk pada pendapat GJ. Resink Tahun 1987 dalam bukunya: "Raja dan Kerajaan Yang Merdeka Di Indonesia Tahun 1850-1910".

Disebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 1910, masih banyak daerah di Indonesia yang masih merdeka atau belum diduduki oleh Kolonial Belanda.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, masa Indonesia dijajah Belanda tidak benar selama 350 tahun, karena hingga tahun 1907 masih banyak wilayah yang bebas dari pengaruh Belanda.

Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja, (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889) maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda, termasuk wilayah Aceh.

"Justru yang benar adalah sebaliknya yakni Belanda membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk menaklukkan seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan bangsa ini, kita tidak pernah dijajah selama 350 tahun tapi justru yang terjadi adalah Belanda memerlukan waktu selama 300 tahun untuk menaklukkan kita," katanya.


Sumber:http://oase.kompas.com/read/2010/08/15/0607162/Indonesia.Tidak.Pernah.Dijajah.350.Tahun-5


Renungkanlah Nikmat Allah

Posted On 19.03 by Ghany 0 komentar




Assalmualaikum wr.wb

Kini, banyak di antara kita yang sibuk bukan dalam aktivitas ketaatan. Banyak pula yang membelanjakan hartanya di jalan yang tak disyariatkan.. Sebagiannya ada yang menghabiskan waktunya sekadar untuk bersantai, bermain dan perbuatan yang sia-siaan. Yang lain lagi tenggelam dalam membaca buku-buku picisan, majalah-majalah tak berguna, tabloid tak bermutu, menonton televisi atau habis untuk berselancar di internet.. Duhai, sang waktu perbendaharaan yang berharga hilang sia-sia tak ada gunanya.

Mayoritas manusia menghabiskan waktunya untuk hal yang tak berguna, dan menghancurkan detik demi detik kesempatan bukan untuk beribadah pada Allah. Anda akan mendapatkan di antara mereka memiliki semangat materialistis yang berkobar hingga merenggut harta, waktu dan aktivitasnya bahkan merenggut agamanya. Bukankah semestinya beragam nikmat agung yang dikaruniakan Allah kita manfaatkan untuk ketaatan pada-Nya dan pergunakan untuk beribadah pada-Nya? Termasuk di antaranya berjuang untuk Islam, mendakwahkan agama Allah.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz, seorang ulama kenamaan, memandang bahwa berdakwah di jalan Allah hukumnya menjadi fardhu ‘ain (wajib perkepala) ketika terjadi perubahan kondisi. Karena asalnya hukum berdakwah hanyalah fardhu kifayah. Beliau mengatakan, “Di saat jumlah para da’I begitu minim, di kala kemungkaran banyak bertebaran dan ketika kejahilan merajalela seperti kondisi di hari ini, maka berdakwah hukumnya menjadi wajib ‘ain bagi setiap orang sesuai kemampuan masing-masing”(ad dakwatu illallah wama yanbaghi an yatahalla bihi adduat)
Sumber: kaifa akhdamul Islam karya Syaikh Abdul Malik Qasim

source: ELfata online

Pesan mini:
-Allah itu Al-Haqqu (Maha Benar). Sebagai orang yang beriman tentunya kita mengimani Al-Quran. Maka barangsiapa yang mendustakan atau memungkiri perintah Allah yang terdapat dalam Al-Quran maka celakalah dia di hari akhir (Al-Mursalat 19). Jadi kalau ada temen kita yang mengingatkan kita atau memberitahu tetang perintah Allah tak usah kita marah atau menolak bila kita menolak atau memungkiri perintahNya maka kita bisa digolongkan orang-orang yang mendustakan kebenaran firman Allah...naudzubillahimindzalik. walahualam bissawab-

Semangat!!

Wasalamualaikum wr.wb